Senin, 25 November 2013

Pengaruh Penggunaan Internet dalam Kehidupan Sehari-Hari

Internet dalam kehidupan sehari – hari pada zaman era globalisasi saat ini sangat di perlukan sekali oleh banyak masyarakat untuk memberikan berita – berita yang sangat up to date dan memberikan akses yang sangat luar biasa, untuk mendukung semua keperluan manusia.

Internet adalah suatu perangkat – perangkat alat pintar yang begitu mudah di dapat oleh setiap manusia dengan harga yang murah. Internet memberi banyak manfaat bagi masyarakat dalam berkomunikasi dan mengakses perkembangan  keseluruh dunia dimanapun dan saat apapun. Bahkan dengan kehadiran warnet yang sekarang menjadi trend baru memberikan dampak luar biasa terhadap perkembangan Internet. Dan tak di pungkiri Warnet pulalah yang berkontribusi luar biasa dalam memasyarakatkan Internet ke lapisan masyarakat Indonesia saat ini.

Munculnya perangkat hand phone pintar juga salah satu media yang mendukung berkembangnya internet di masyarakat dengan tidak mengenal umur. Salah satu fitur pendukung yang sangat mendukung komunikasi dalam masyarakat adalah e-mail yang sering di jadikan alat untuk menyebarkan berita kepada orang yang kita tuju, meskipun pada saat ini ada lebih banyak lagi fitur – fitur pendukung untuk manusia dalam berkomunikasi melalui internet.

Melalui internet manusia akan menjadi lebih pintar karena semua berita menjadi lebih transparan karena tidak ada yang akan di tutup – tutupi baik berita ekonomi, politik, social, budaya, pengetahuan, tekhnologi. Dan kita dapat memantau perkembangan – perkembangan yang terjadi di seluruh dunia. Meskipun banyak sekali manfaat – manfaat positif yang kita dapatkan dari internet, kita juga harus mewaspadai efek negative dari perkembangan internet itu sendiri, karena dampak negativenya juga berbanding seimbang dengan dampak positivenya .

internet telah memberikan banyak pengaruh ke dalam kehidupan manusia, baik pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif internet dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1. Membantu pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan efisien.
2. Sebagai sarana komunikasi yang mudah dan cepat.
3. Sebagai sumber informasi dan sarana interaksi yang luas tanpa batasan ruang dan waktu.
4. Sebagai sarana bermain dan hiburan.

Di samping itu, internet juga memiliki banyak pengaruh negatif di antaranya :
1. Dapat menyebabkan kecanduan (Internet Addiction Disorder).
2. Merusak moral para remaja pada umumnya dengan adanya situs-situs porno yang banyak beredar di internet dan mudah diakses.
3. Menimbulkan tindak kejahatan modus baru lewat internet (Cybercrime).

Karena mudahnya penggunaan Internet serta banyaknya dampak buruk yang mengancam, kita perlu bergsiaga menghadapinya. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: pemberitahuan sejak dini tentang bahaya penggunaan internet, serta pengawasan yang ketat terhadap anak-anak. yang paling penting kita harus menyadari bahwa teknologi memang sangat membantu kehidupan manusia tapi jangan sampai kebablasan.


Sumber : http://pryger.wordpress.com/

Nama   : Angga Dwi Abdurrahman
NPM    : 10110791
Kelas    : 4KA20








Selasa, 15 Oktober 2013

Pengantar Telematika

Sejarah Singkat dan Pengertian Telematika
Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L'informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika.

Telematika merupakan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary/digital.

Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.

Menurut Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:

* Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.

* Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).

* Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics)

Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:

* Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;

* Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;

* Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;

* Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;

* Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah;

* Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;

* Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.


Ragam bentuk dari telematika, tidak terlepas dari perkembangannya dimasa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi. Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya. Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.

Bidang – bidang yang Terkait
Bidang yang terkait dengan telematika antara lain adalah :
• E-Government
• E-Commerce
• E-Learning

Perangkat Pendukung

Perangkat yang dibutuhkan dalam telematika pada dasaranya sama yaitu : 1). hardware yang berupa perangkat pengirim/penerima data, 2). jaringan sebagai transmitor data yang biasanya menggunakan jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan Siaran Radio/TV, jaringan Titik Akses dan lainnya, dan 3). Software yang akan mengkonfersi gelombang analog kedalam digital. Dalam penerapannya perangkat – perangkat tersebut bergantung dengan kebutuhan masing – masing bidang penerapan. Seperti pada video conference yang merupakan layanan komunikasi video dan audio secara real time yang membutuhkan LCD Proyektor 7 9, Printer LazerJet/DeskJet/BubleJet 25 30, Ploter 1 1, Scanner 4 5, Digitizer sebagai hardware. Sedangkan pada aplikasi Berbasis Web, diperlukan komputer sebagai hardware, dan jaringan client server sebagai transmitor serta software (OS, aplikasi java) sebagai software.

a.       Jaringan Telepon

Jaringan Telepon dapat digunakan sebagai penghubung antara titik penerima satu dengan titik pnerima yang lain. Dewasa ini penggunaan jaringan telepon dapat dimodifikasikan pemakainnya secara bersamaan dalam aplikasi transaksi contohnya aplikasi transaksi Perbankan melalui ponsel. Selain itu Jaringan Telepon ini juga dapat digunakan untuk berfungsi sebagai teleconference yang dapat digunakan dengan menggunakan jaringan televisi.


b.      Jaringan Televisi

Jaringan yang dapat memberikan informasi yang berupa gambar, multimedia dan suara. Pada awalnya Televisi dapat dikatakan dengan suatu perangkat komunikasi yang hanya berupa simplex duplex namun sering denganberkembangnya kemajuan teknologi dapat dikembangkan penggunaannya dengan menggunakan jaringan telepon, Komputer dan Internet. Contohnya dalam aplikasi teleconference, polling acara tertentu dan masih banyak aplikasi lainnya.


c.       Internet

Jaringan yang dapat menghubungkan antara computer satu dengan computer lainnya yang berada dalam wilayah yang cukup luas bahkan mencakup suatu Negara. Pada awalnya internet digunakan sebatas untuk mengirim e-mail namun sering dengan berkembangnya teknologi Komputer baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Internet tidak hanya sebatas dalam membuat e-mail melainkan dapat dikembangkan dengan membuat suatu sistem Informasi. Baik berupa transaksi online, maupun berupa e-learning .


Keuntungan dan Kerugian


Setiap perubahan tentu menpunyai dampak baik dipandang dari segi positif maupun dari sis negatifnya tentunya itu semua perlu di atasi guna memberikan manfaat yang sebaik-baiknya untuk kepentingan yang positif.

Dampak positif (keuntungan) dari perkembangan telematika antara lain :

a.       Kemudahan dalam memperoleh Informasi secara cepat.

Informasi yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada saat itu juga. Selain itu informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada sumbernya sehingga mengurangi adanya distorsi informasi.

b.      Transparasi dalam Informasi

Informasi dapat diketahui siapa saja karena adanya keterbukaan.

c.       Kemudahan dalam memperoleh data

Dengan adanya perkembangan telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

d.      Penghematan Waktu

Orang tidak perlu lagi mengorban waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan tetapi cukup dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.

Disamping itu terdapat juga kerugian dalam kemajuan teknologi telematika antara lain:

a.       Adanya cyber crime yaitu mengkloning data, menyadap data , mengubah data tanpa seizin pemilik data.

b.      Hal ini tentunya harus diwaspadai karena dapat menrugikan pihak-pihak yang sering melakukan transaksi on-line. Sehingga Pihak dari Penyedia jasa tersebut sebaiknya menyediakan sekuritas yang aman bagi pengguna jasa jaringan tersebut.

Sumber :
http://herlambangprasetyo.blogspot.com/2012/10/pengantar-telematika.html



http://kawai-tiramisu.blogspot.com/2010/10/sejarah-perkembangan-telematika.html

http://f312di.wordpress.com/category/tugas-dan-tulisan-pengantar-telematika/
 

http://riccoroviandy.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengantar-telematika.html

Nama : Angga Dwi Abdurrahman
Kelas : 4KA20
NPM : 10110791

Senin, 10 Juni 2013

Contoh Proposal Penulisan Ilmiah


BAB I
  PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia pendidikan saat ini sangat pesat dan ditunjang dengan teknologi yang modern, terutama dalam metode pengajaran dan penyampaian materi pembelajaran. Untuk membuat siswa-siswi sekolah dasar tertarik untuk memperhatikan, penulis membuat CD interaktif ini terlihat menarik dan pengemasan yang berbeda. Sehingga siswa-siswi sekolah dasar mampu mengambil ilmu yang dikemas menarik.
Di dalam CD interaktif ini penulis membahas tentang kebudayaan yang ada di indonesia, terutama yang ada di daerah Bali. Penulis mengangkat kebudayaan, adat istiadat yang ada di daerah Bali. Bali memiliki banyak sekali kebudayaan yang menarik untuk dipelajari. Dengan kebudayaan yang masih kental, bali mampu menyatukan dunia modern dan tradisional.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk membuat ensiklopedia kebudayaan Bali  yang disertai permainan animasi. Untuk mempermudah pembuatan aplikasi, maka penulis menggunakan program multimedia menggunakan Macromedia Flas  , karena program tersebut dirasakan cocok dengan pengaplikasiannya serta mudah dalam penggunaannya.

1.2 Ruang Lingkup

Dalam CD interaktif kebudayaan bali, penulis akan mengenalkan kebudayaan dari daerah Bali, seperti pakaian adat, tarian adat, rumah adat, senjata tradisional, objek wisata dan peta yang mencirikan kekhasan dari Bali. Untuk menarik perhatian anak-anak, penyampaian dilakukan dengan animasi dan menarik sehingga tidak membosankan untuk anak-anak. CD interaktif ini ditujukan untuk anak sekolah dasar, terutama dari kelas 2 sampai kelas 4 sekolah dasar.

1.3 Tujuan Penulisan

 Tujuan dari penulisan ilmiah ini yaitu membuat CD interaktif pembelajaran yang diperuntukan untuk anak sekolah dasar  dengan langkah-langkah yang diperlukan menggunakan program Adobe Flash professional CS5 dengan software pendukung Adobe Photoshop CS4 dan Corel Videostudio.

1.4 Metode Penelitian

Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan metode penulisandari studi pustaka, dan melalui informasi yang diperoleh dari berbagai sumber sesuai dengan permasalahan yang diangkat untuk menyelesaikan penulisan ini. Spesifikasi kebutuhan yang diperlukan dalam metode ini adalah :
Spesifikasi Software :
-          Adobe Flash Professional CS5.
-          Photoshop CS4.
-          Corel Vediostudio
Spesifikasi Hardware
-          Intel(R) Core(TM) i5-2430M CPU 2.40 GHz  2.40GHz .
-          4.00 GB yang tersedia ruang hard-disk untuk instalasi, ruang kosong tambahan diperlukan selama instalasi.
-       64-bit Operating System.
-       DVD-ROM .
Peralatan :
-          Printer
-          Microfon
-          Komputer


1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam membaca dan mengartikan penulisan ini, juga supaya dapat terlihat hubungan antara satu dengan yang lainnya, maka diperlukan sistematika penulisan yang berurutan secara garis besarnya. Dengan demikian diharapkan supaya pembahasan selanjutnya tidak menyimpang dari pembahasan sebelumnya. Adapun penyajian penulisan ilmiah ini disusun secara sistematis dalam empat bab.
Bab I yaitu Pendahuluan, meliputi latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II yaitu Landasan Teori, Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori-teori game yang berhubungan dengan Adobe Flash CS5, Adobe Photoshop CS5, dan edit video. Mulai dari teori pembuatan cd interaktif kebudayaan.

Bab III yaitu Pembahasan, dalam bab ini membahas tentang perancangan video animasi pendidikan kebudayaan/ adat istiadat , bagaimana proses pembuatan dan spesifikasi , serta langkah-langkah pembuatan game tersebut,  langkah pembuatan animasi, rancangan input/output, dan spesifikasi hardware dan software.

Bab IV yaitu Penutup, pada bab terakhir terdiri atas kesimpulan dan saran. Dimana nantinya diharapkan video animasi ini dapat berguna bagi penulis, pemaca, pengamat, dan juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan semua sebagai pengetahuan untuk menambah wawasan.

Referensi :
http://wonecay.blogspot.com/2012/04/tugas-softskill-2-proposal-penulisan.html
wikipedia.com

http://keripiku.blogspot.com/2013/05/contoh-proposal-penulisan-ilmiah.html



Nama   : Angga Dwi Abdurrahman
NPM    : 10110791
Kelas  : 3KA20

Teknik Membuat Proposal

     Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Proposal merupakan suatu program kegiatan yang sifatnya sebagai usulan. Proposal merupakan usulan tertulis untuk melakukan suatu kegiatan yang ditujukan kepada pihak tertentu

Syarat penyusunan proposal
Proposal yang kita susun perlu memiliki hal - hal berikut:
Memiliki struktur dan logika yang jelas
Hasil kegiatan itu terstruktur
Rumuskanlah jenis kegiatan secara jelas, inovatif, terperinci, dan betul-betul dapat dikuasai atau dikerjakan
Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional dan tidak mengada-ada

Sistematika Proposal

Proposal penelitian:
- dasar pemikiran
- rumusan masalah
- tujuan penelitian
- asumsi
- hipotesis
- metode penelitian
- lokasi dan sample penelitian
- jadwal penelitian
- personalia penelitian
- biaya penelitian
- pustaka acuan

Proposal Kegiatan Kemasyarakatan: 
- nama kegiatan
- latar belakang
- tujuan
- jenis-jenis kegiatan
- panitia pelaksana
- waktu dan tempat pelaksana
- jadwal kegiatan
- biaya


Susunan Proposal
- Halaman Judul
- Latar Belakang
- Tujuan Kegiatan
- Nama dan Tema Kegiatan
- Bentuk Kegiatan
- Peserta
- Penyelenggara
- Jadwal dan Lokasi Kegiatan
- Susunan Acara
- Susunan Panitia
- Rencana Anggaran
- Penutup
- Penawaran Kerjasama (sponsorship)

Penjelasan Susunan Propasal 

- Halaman Judul
Berisi nama/judul kegiatan, lokasi dan waktu penyelenggaraan kegiatan, dan penyelenggara yang berinisiatif merencanakan kegiatan
Latar Belakang
Berisi alasan “mengapa” kegiatan tersebut direncanakan
Latar belakang biasanya berisi 3 bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup yang pola kalimatnya dari kalimat/maksud umum ke kalimat/maksud khusus
Tujuan Kegiatan
Berisi alasan “untuk apa” kegiatan tersebut direncanakan
Tujuan dapat terdiri dari minimal 1 tujuan atau lebih yang berurutan dari tujuan yang paling penting hingga tujuan yang kurang penting

- Nama dan Tema Kegiatan
Berisi nama/judul kegiatan dan tema yang diangkat dalam kegiatan
Contoh :
- Nama kegiatan : “Lomba Lingkungan Sehat Tingkat Kelurahan Sukomakmur 2007”
- Tema kegiatan : “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”

- Bentuk Kegiatan
Berisi tentang format/bentuk sajian kegiatanC
Contoh : dengan tema “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”, bentuk kegiatannya seperti :
- Lomba Lingkungan Sehat
- Lomba Membuat Taman Toga
- Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
- Penyemprotan Nyamuk Demam Berdarah
- Dll

- Peserta
Berisi keterangan tentang “siapa” yang akan ikut dalam kegiatan
Orang yang menjadi peserta sesuai dengan segmen/jenis kegiatan yang direncanakan

- Penyelenggara
Berisi keterangan siapa yang menjadi penyelenggara kegiatan.
Biasanya penyelenggara ini adalah suatu kelompok organisasi atau kumpulan yang hendak melaksanakan kegiatan karena alasan tertentu
Pada bagian penyelenggara ini perlu pula ditampilkan nama dan nomor kontak atau sekretariat yang dapat dihubungi

- Jadwal dan Lokasi Kegiatan
Berisi keterangan “kapan dan dimana” kegiatan akan dilaksanakan

- Susunan Acara
Berisi uraian susunan acara/pelaksanaan kegiatan dari saat mulai sampai selesai.
Bisa ditampilkan dalam bentuk tabel dengan format kolom tabel sesuai kebutuhan (No, Waktu, Acara, Pelaksana,dll.)
Pada sebuah kegiatan yang menggunakan pembicara, sebelum penyusunan acara perlu dilakukan konfirmasi untuk menyesuaikan waktu dan durasi tiap sesi pembicaraan

- Susunan Panitia
Berisi susunan kepanitiaan yang telah terbentuk
Susunan panitia ini ditampilkan agar pihak yang membaca dapat memiliki data yang jelas dengan siapa pihaknya akan bekerjasama.

- Rencana Anggaran
Berisi rincian pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan dana yang masih diperlukan
Disusun secara sederhana tetapi tetap menggunakan prinsip penyusunan keuangan

- Penutup
Berisi kalimat yang menyatakan harapan agar banyak pihak dapat tertarik untuk mendukung kegiatan.
Ditandatangani oleh Ketua Pelaksana / Ketua Panitia dan mengetahui Penanggungjawab kegiatan

- Penawaran Kerjasama (sponsorship)
Berisi tentang bentuk-bentuk penawaran kerjasama kepada pihak sponsor
Umumnya pihak sponsor tertarik berpartisipasi dalam kegiatan jika :
- Kegiatan diikuti / dihadiri oleh banyak orang
- Ada kesempatan untuk display /selling product
- Kemudahan administrasi dan birokrasi
- Kesesuaian “apa yang bisa panitia tawarkan/jual” dengan “apa yang diinginkan pihak sponsor”
Berisi tentang bentuk-bentuk penawaran kerjasama kepada pihak sponsor
kepanitiaan membutuhkan dukungan dalam bentuk dana, dan jumlah dana yang dibutuhkan haruslah sepadan dengan “Apa yang bisa ditawarkan / dijual“ panitia kepada pihak sponsor


TUJUAN PROPOSAL  
Tujuan Proposal adalah memperoleh bantuan dana,memperoleh dukungan atau sponsor, dan memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan,tujuan, waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan nama terang. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya. 
Pada Saat Kapan Proposal Dibuat ?
Dibuat pada saat kita akan melakukan suatu kegiatan
Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan skala kecil atau besar, yang intinya dengan proposal, panitia mencoba melakukan usulan/penawaran kepada pihak-pihak tertentu
Dapat berupa proposal permohonan bantuan (biasanya berupa bantuan materiil/dana/barang) atau berbentuk pula proposal penawaran kerjasama yang sifatnya simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) = win-win cooperation
Siapa yang Membuat Proposal dan Kepada Siapa Proposal Dibuat ?
Proposal disusun secara bersama-sama oleh kepanitiaan yang terbentuk
Proposal diusulkan/ditawarkan kepada pihak-pihak tertentu seperti :
- pihak donatur dan pihak sponsor
Pihak donatur adalah pihak yang kepadanya diharapkan bantuan berupa bantuan materiil/barang/dana yang diberikan secara cuma-cuma tanpa imbal balik serupa
Pihak donatur ini biasanya adalah pihak yang memiliki ketertarikan terhadap jenis kegiatan yang direncanakan dan bersedia membantu kelancaran kegiatan secara positif
Pihak sponsor adalah pihak yang kepadanya diberikan penawaran kerjasama yang sifatnya saling menguntungkan antara pihak panitia dengan pihak sponsor
Pihak sponsor biasanya adalah pihak yang sedang melakukan promosi/pemasaran terhadap suatu produk tertentu
Bentuk kerjasama dengan pihak sponsor berupa hubungan timbal balik dimana panitia akan meminta sejumlah uang/barang/fasilitas untuk mendukung kegiatan, sedangkan pihak sponsor meminta fasilitas dimana ia dapat mempromosikan/memasarkan produknya

Referensi :
http://terbaru-terbaik.blogspot.com/2012/11/contoh-proposal-kegiatan-sistematika.html
wikipedia.com
http://keripiku.blogspot.com/2013/05/teknik-membuat-proposal.html


Nama   : Angga Dwi A
NPM    : 10110791
Kelas    : 3KA20

Senin, 06 Mei 2013

Hipotesis


Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.

Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.

Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah.


Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik 
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Kegunaan hipotesis antara lain :

1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang

2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian

3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian

4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan

Macam-macam Hipotesis

a. Hipotesis Nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian bersifat statistik, yaitu diuji dengan hitungan statistik.
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X dan Variabel Y. maksud nya nol adalah atau nihil dapat dimengerti dengan mudah karena tidak adanya perbedaan antara dua variabel.

b.Hipotesis Kerja disebut dengan hipotesis Alternatif yang disingkat dengan Ha. Hipotesis kerja menyatakan hubungan antara Variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.


Sumber : http://lenterakecil.com/pengertian-hipotesis-dalam-penelitian/

               http://lirikansibuta.blogspot.com/2010/04/pengertian-hipotesis.html

               http://myschoolsmkn3tpi.blogspot.com/2012/04/kegunaan-hipotesis.html

               http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=4b7148fdf735d8f2

Nama : Angga Dwi Abdurrahman
NPM : 10110791
Kelas : 3KA20



Senin, 22 April 2013

DATA

     Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah TIK. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek. Berikut adalah pembahasan definisi data berdasarkan berbagai sumber.
     Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa ºGenerally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities ." (Vercellis). Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa ºData adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event).
     Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian, atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas.


Cara Memperoleh data :

     Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.


     Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.



Jenis-jenis Data :

     Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.

     
     Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

Macam – Macam Variabel :

A. Variabel Independent.
     Variable independent atau variabel bebas, atau peubah bebas   sering juga disebut dengan variabel stimulus, atau predictor, atau variabel antecedent. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel independent disebut juga sebagai peubah bebas. Peubah bebas ini adalah merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi peubah tak bebas (variabel dependent).

B. Variabel Dependent.
     Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel output, criteria, atau konsekuen. Variabel ini sering disebut sebagai peubah tak bebas, atau  variabel terikat. Variable terikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau peubah bebas.

C. Variabel Moderator.
     Variabel moderator adalah peubah yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Variabel ini sering disebut juga sebagai peubah bebas kedua.

D. Variabel Intervening.
     Variabel intervening adalah peubah yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independent (peubah bebas) dengan variabel dependent (peubah terikat), akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara matematis.

E. Variabel Kontrol.
    Variabel kontrol  adalah peubah  yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent (peubah bebas) terhadap variabel dependent (peubah tak bebas) tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati. Variabel kontrol ini sering digunakan dalam penelitian komparatif, yang bersifat melakukan perbandingan.


Sumber : http://www.scribd.com/doc/34961289/Pengertian-data
               http://herlinsnovianti.blogspot.com/2012/11/metode-pngumpulan-data-macam-macam.html

Nama : Angga Dwi Abdurrahman
NPM : 10110791
Kelas : 3KA20


Senin, 08 April 2013

Metode Ilmiah

    Metode Ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah sebagai berikut:

- Perumusan masalah
Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahuia masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatuobjek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut. 

- Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori
Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.
Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil penelitian orang lain. Wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung (observasi) di lapangan. Dasar teori berguna sebagai dasar menarik hipotesis.

- Penarikan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis ini baru mengandung kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat empiris, , karena belum terbukti melalui eksperimen.

- Eksperimen/Percobaan
Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan atau eksperimen. Dari eksperimen atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisa untuk memudahkan penarikan kesimpulan.

Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dengan adanya variabel penelitian akan diperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih mudah untuk menarik kesimpulan. Jenis-jenis penelitian sebagai berikut:
Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam eksperimen.
Variabel Terikat adalah variabel yang muncul akibat perlakuan dari variabel bebas.
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

- Analisis Data

Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi 2 jenis sebagai berikut:
* Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Contoh data ciri morfologi.
* Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain

- Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna dan hipotesis.
Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.


Karakteristik metode ilmiah :

1 Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya
proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan
menentukan metode untuk pemecahan masalah.

2 Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-
bukti yang tersedia

3 Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain
dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.

4 Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan
dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.

5 Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan
pada fakta di lapangan.


Langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Observasi Awal
2. Mengidentifikasi Masalah
3. Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
4. Melakukan Eksperimen
5. Menyimpulkan Hasil Eksperimen





Sumber : http://dhanynurdiansyah.blogspot.com/2013/02/metode-ilmiah.html
               http://leopark62.wordpress.com/tag/karakteristik-dan-ciri-ciri-metode-ilmiah/
               http://alphaomega86.tripod.com/metode_ilmiah.htm

Nama : Angga Dwi Abdurrahman
NPM : 10110791
Kelas : 3KA20

Sabtu, 30 Maret 2013

Perbedaan Karya Ilmiah,Semi Ilmiah dan Non Ilmiah


Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Menurut pengertian lain karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Karya ilmiah mempunyai 3 ciri yaitu:
1.      Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
2.      Bersifat metodis dan sistematis
3.      Menggunakan ragam bahasa ilmiah yang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda.

Macam – macam Karya Ilmiah:
a.      Karya Ilmiah Pendidikan
Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah terdiri dari :
1. Paper ( Karya Tulis)
2. Pra Skripsi
3. Skripsi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Thesis yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
b.     Karya Ilmiah Penelitian
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
1. Makalah seminar
2. Laporan hasil penelitian
3. Jurnal Penelitian

Semi Ilmiah

Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya. Semi ilmiah ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Ciri-ciri Semi Ilmiah:


- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.

Contoh :

Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.

Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subjektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya.

Ciri-ciri Karya Non Ilmiah:


- Bersifat persuasif
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subyektif
- Bersifat imajinatif
- Gaya bahasa konotatif dan populer
- Situasi didramatisir
- tidak memuat hipotesis
- Penyajian dibarengi dengan sejarah

Contoh :
karya non ilmiah diantaranya cerpen, puisi, novel, komik

Karya non ilmiah bersifat:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berpikir pembaca dan cukup informatif.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.

Senin, 25 Maret 2013

Penalaran Deduktif


I. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar pada suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.

Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi

II. Silogisme
Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal), suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.

Macam-Macam Silogisme
A. Silogisme Kategorik
Silogisme Kategorik Adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau singuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya. Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya, tetapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya. Dengan demikian satu pangkalan umum dan satu pangkalan khusus dapat dihubungkan dengan berbagai cara, tetapi hubungan itu harus diperhatikan kwalitas dan kwantitasnya agar kita dapat mengambil konklusi yang valid.
 
Contoh :
Semua makhluk hidup pasti akan mati.
Semua manusia adalah makhluk hidup.

Pangkalan umum di sini adalah proposisi pertama sebagai pernyataan universal yang ditandai dengan kuantifier ‘ semua ‘ untuk menegaskan sifat yang berlaku bagi makhluk hidup secara menyeluruh. Pangkalan khusussnya adalah proposisi kedua, meskipun ia juga merupakan pernyataan universal ia berada di bawah aturan pernyataan pertama sehingga dapat kita simpulkan : semua manusia pasti akan mati.

B. Silogisme Hipotetik
Silogisme Hipotetik Adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidak memiliki premis mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung term subyek pada konklusi .

Pada silogisme hipotetik term konklusi adalah term yang kesemuanya dikandung oleh premis mayornya, mungkin bagian anteseden dan mungkin pula bagian konsekuensinya tergantung oleh bagian yang diakui atau di pungkiri oleh premis minornya. Kita menggunakan istilah itu secara analog , karena premis pertama mengandung permasalahan yang lebuh umum , maka kita sebut primis mayor , bukan karena ia mengandung term mayor. Kita menggunakan premis minor , bukan karena ia mengandung term minor , tetapi lantaran memuat pernyataan yang lebih khusus.
  
C. Silogisme Alternatif
Bentuk Silogisme Alterantif :
    - Memiliki premis mayor dan premis minor.
    - Premis mayor menggunakan ungkapan alternatif.
    - Premis minor menolak salah satu pilihan.
    - Memiliki satu konklusi.

Misal :
Premis mayor   : A atau B
Premis minor    : Bukan A
Konklusi          : B

Premis mayor   : A atau B
Premis minor    : Bukan B
Konklusi          : A

Macam tipe silogisme hipotetik :
    a) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti :
        Jika hujan, saya mengenakan jas hujan.
        Sekarang hujan.
        Jadi saya mengenakan jas hujan.
    b) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekwensinya, seperti :
        Bila hujan, air sungai akan meluap.
        Sekarang air sungai telah meluap.
        Jadi hujan telah turun.
    c) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecendent, seperti :
        Jika Nurdin Halid tidak mundur, maka kerusuhan akan timbul.
        Nurdin Halid mundur.
        Jadi kerusuhan tidak akan timbul.
    d) Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekwensinya, seperti :
        Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
        Pihak penguasa tidak gelisah.
        Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

III. Entimen
Pengertian Entimen
Entimen ialah silogisme yang dipendekkan.
Contoh : Manusia pasti akan mati karena manusia adalah makhluk hidup. 


referensi :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/penalaran-deduktif-79/
http://aryanihilda5.blogspot.com/2012/10/apa-itu-penalaran-deduktif.html
http://keripiku.blogspot.com/2013/03/penalaran-deduktif.html

Nama   : Angga Dwi Abdurrahman
NPM    : 10110791
Kelas    : 3KA20

Minggu, 10 Maret 2013

Penalaran Induktif





Penalaran 
Proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).


Penalaran induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Generalisasi

Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena atau peristiwa individual (khusus) untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut. Generalisasi dapat diartikan juga sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar peristiwa. Generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh data statistic dan lain-lain.




Macam-macam Penalaran Induktif :

Generalisasi Sempurna
(generalisasi dengan loncatan)
fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena atau peristiwa yang ada akan tetapi seluruh fenomena yang ada dapat menjadi dasar penyimpulan.
Contoh : Hampir semua anak kelas 3 mengambil bagian dalam mengisi acara untuk perpisahan akhir tahun nanti.
Generalisasi Tidak Sempurna (generalisasi tanpa loncatan)
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan dan sebagian fenomena dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh : Semua anak-anak menyukai makanan yang manis-manis.
Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

                 http://yopipazzo.blogspot.com/2012/10/penalaran-induktif.html


Nama: Angga Dwi abdurrahman
Kelas: 3KA20
NPM: 10110791